slideshow

Sabtu, 09 April 2011

SEDIKIT MENGENAI BIOS


BIOS

PENGERTIAN BIOS
BIOS, singkatan dari Basic Input Output System, dalam sistem komputer IBM PC atau kompatibelnya (komputer yang berbasis keluarga prosesor Intel x86) merujuk kepada kumpulan rutin perangkat lunak yang mampu melakukan hal-hal berikut:
1.      Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras (dalam proses yang disebut dengan Power On Self Test, POST)
2.      Memuat dan menjalankan sistem operasi
3.   Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, serta kestabilan komputer)
4.    
 Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services.

Kata BIOS juga dapat diartikan sebagai "kehidupan" dalam tulisan Yunani (Βίος). BIOS menyediakan antarmuka komunikasi tingkat rendah, dan dapat mengendalikan banyak jenis perangkat keras (seperti keyboard).Karena kedekatannya dengan perangkat keras, BIOS umumnya dibuat dengan menggunakan bahasa rakitan (assembly) yang digunakan oleh mesin yang bersangkutan.
Istilah BIOS pertama kali muncul dalam sistem operasi CP/M, yang merupakan bagian dari CP/M yang dimuat pada saat proses booting dimulai yang berhadapan secara langsung dengan perangkat keras (beberapa mesin yang menjalankan CP/M memiliki boot loader sederhana dalam ROM). Kebanyakan versi DOS memiliki sebuah berkas yang disebut "IBMBIO.COM" (IBM PC-DOS) atau "IO.SYS" (MS-DOS) yang berfungsi sama seperti halnya CP/M disk BIOS.
BIOS disimpan didalam suatu chip di motherboard. Pada motherboard jenis lama, BIOS disimpan di dalam EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory). BIOS yang disimpan dalam chip ini tidak dapat diupgrade atau diganti isinya. Motherboard yang lebih baru menggunakan jenis chip BIOS EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) atau FLASH ROM. Kedua jenis chip ROM ini dapat diganti isinya dengan menggunakan tegangan tertentu pada motherboard sehingga isi BIOS dapat diupgrade dengan menggunakan software khusus.
Tetapi, perlu diketahui bahwa disamping BIOS, di dalam chip ROM BIOS juga terdapat komponen lain, seperti Bootblock – berupa rutin yang menjalankan booting BIOS – , ESCD – Extend System Configuration Data, yang menyimpan konfigurasi hardware – , DMI – berisi data komponen PC, seperti merek motherboard, jenis prosessor, dsb – , dan rutin untuk dekompresi bios.

FUNGSI DAN PERANAN BIOS
PERAN UTAMA
Salah satu peran utama BIOS, me-load sistem operasi. Pada saat menyalakan komputer, processor bekerja mengambil data dengan instruksi dari BIOS, karena BIOS lah yang menyediakan instruksi pengambilan data. BIOS menyediakan sejumlah rutin low level yang digunakan sistem operasi untuk berkomunikasi dengan hardware seperti keyboard, kartu grafis, port serial dan paralel, hard disk, penanda waktu (Real Time Clock - RTC), dan sebagainya.
Rutin low level yang lebih dikenal dengan Intrerrupt Handler bertugas sebagai penerjemah komunikasi antara komponen hardware dan sistem operasi. Umumnya untuk mempercepat akses, rutin interrupt handler disalin atau di-shadow ke RAM.
Semua informasi mengenai BIOS, interrupt handler, identitas dan konfigurasi hardware yang terpasang disimpan dalam suatu chip Complementary Metal Oxide Semiconductor (CMOS). Setup BIOS menyediakan informasi detail mengenai sistem dan dapat dimodifikasi jika diperlukan. Untuk menjaga agar informasi tetap tersimpan, chip CMOS membutuhkan daya listrik yang diambil dari sebuah baterai.
Pada saat komputer dihidupkan BIOS akan memeriksa validitas setup BIOS. Setelah itu me-load interrupt handler dan driver serta melakukan inisialisasi register dan power management. Kemudian memeriksa keberadaan kartu grafis dan sekaligus mengaktifkan BIOS kartu grafis agar processor dan memori kartu grafis diaktifkan.
Langkah selanjutnya BIOS memeriksa apakah proses yang terjadi merupakan cold boot atau warm boot. Jika yang terjadi adalah cold boot, BIOS akan memeriksa RAM dengan melakukan operasi baca dan tulis pada setiap alamat memori. Kemudian memeriksa port PS/2 atau USB untuk mencari keyboard dan mouse. Selanjutnya BIOS memeriksa bus Peripheral Component Interconnect (PCI) dan memeriksa kartu yang terpasang.
Langkah selanjutnya BIOS mengatur Interrupt Request (IRQ), alamat I/O, Direct Memory Access (DMA) dan resource lainnya untuk berkomunikasi dengan processor atau memori utama. Tugas ini cukup berat mengingat resource yang tersedia terbatas, sedangkan jumlah periferal yang ditangani tidaklah sedikit.
Setelah berhasil mengatur semua resource yang tersedia, BIOS kemudian menampilkan beberapa detail mengenai sistem. Informasi yang ditampilkan biasanya mencakup processor, drive floppy dan hard disk, memori, tanggal dan revisi BIOS, kartu grafis, kartu SCSI, dan sebagainya.
BIOS kemudian mencari urutan media simpan yang digunakan untuk boot pada setup CMOS dan memanggil sebuah program kecil yang disebut Bootstrap Loader, yang berfungsi untuk memanggil dan mempersiapkan sistem operasi yang sebenarnya, entah itu DOS, Windows, Linux, dan sebagainya. Jika bootstrap loader tidak ditemukan, BIOS mencoba media selanjutnya. Jika semua media telah dicoba dan BIOS tetap tidak dapat menemukan bootstrap loader, BIOS kemudian menampilkan pesan kesalahan. Jika bootstrap loader ditemukan, kendali proses diserahkan kepada bootstrap loader.
Setelah sistem operasi berhasil di-load dan dijalankan, kemudian BIOS menjadi perantara antara hardware dan software yang dikenal dengan istilah BIOS Run Time Services.
Dengan demikian BIOS merupakan periferal yang sangat vital. BIOS dapat dianalogikan sebagai jantung komputer yang bertugas memberikan suplai kehidupan pada semua perangkat yang terpasang pada komputer, baik perangkat keras maupun perangkat lunak. Tanpa BIOS, komputer hanyalah seonggok barang rongsokan yang tidak dapat digunakan dan memboroskan tempat saja. Windows dan Linux tidak lebih hanyalah sebagai nama saja. PC multimedia dan multi fungsi hanyalah impian semata.

FUNGSI
Fungsi utama BIOS adalah untuk memberikan instruksi untuk Power-on self test (POST). Tes untuk memastikan bahwa komputer memiliki semua bagian yang diperlukan dan fungsi yang dibutuhkan untuk mulai beroperasi adalah baik, seperti penggunaan memori, keyboard dan bagian lainnya. Jika ada kesalahan yang terdeteksi pada saat tes, maka BIOS memerintahkan komputer untuk memberikan kode yang mengungkapkan masalah tersebut. Kode Kesalahan biasanya serangkaian beep terdengar lama setelah startup.
BIOS juga bekerja untuk memberikan komputer informasi dasar tentang bagaimana berinteraksi dengan beberapa komponen penting, seperti drive dan memori, yang akan memuat sistem operasi. Setelah petunjuk dasar telah dimuat dan self-test telah sukses, komputer dapat melanjutkan dengan memuat sistem operasi dari salah satu drive terpasang.

KOMPONEN BIOS

Dalam BIOS, terdapat beberapa komponen dasar, yakni sebagai berikut:
Contoh dari CMOS Setup (Phoenix BIOS)
·         Program BIOS Setup yang memungkinkan pengguna untuk mengubah konfigurasi komputer (tipe harddisk, disk drive, manajemen daya listrik, kinerja komputer, dll) sesuai keinginan. BIOS menyembunyikan detail-detail cara pengaksesan perangkat keras yang cukup rumit apabila dilakukan secara langsung.
·         Driver untuk perangkat-perangkat keras dasar, seperti video adapterperangkat input,prosesor, dan beberapa perangkat lainnya untuk sistem operasi dasar 16-bit (dalam hal ini adalah keluarga DOS).
·         Program bootstraper utama yang memungkinkan komputer dapat melakukan proses bootingke dalam sistem operasi yang terpasang.


ROM dan NVRAM

BIOS juga sering disebut sebagai ROM BIOS karena pada awalnya BIOS disimpan dalam chipmemori hanya baca (ROM) dalam motherboard. Mengapa disimpan di dalam ROM, adalah agar BIOS dapat dieksekusi pada waktu komputer dinyalakan, tanpa harus menunggu untuk menyalakan perangkat media penyipanan terlebih dahulu (yang memakan waktu lama). BIOS dalam komputer PC modern disimpan dalam chip ROM yang dapat ditulisi ulang secara elektrikatau Flash ROM. Karena itulah, sekarang sebutan Flash BIOS lebih populer dibandingkan denganROM BIOS. Berikut ini adalah beberapa chip ROM yang digunakan sebagai tempat penyimpanan BIOS.
Tampilan yang dikeluarkan oleh BIOS saat NVRAM mengalami kerusakan atau saat baterai litiumCR-2032 habis dayanya atau dicabut dari slotnya Meskipun BIOS disimpan dalam memori hanya baca, konfigurasi BIOS tidak disimpan dalam ROM, (hal ini disebabkan oleh sifat ROM yang statis) melainkan sebuah chip terpisah yang disebut sebagai Real-time clock (RTC), yang berupa sebuah Non-Volatile Random Access Memory(NVRAM). NVRAM juga sering disebut sebagai Complimentary Metal-Oxide Random Access Memory (CMOS RAM), karena menggunakan metode pembuatan CMOS. Karena menggunakan metode pembuatan CMOS, NVRAM membutuhkan daya yang sangat kecil agar dapat bekerja. Meskipun disebut non-volatile, NVRAM sebenarnya merupakan sebuah chip yang volatile, sehingga data yang tersimpan di dalamnya dapat terhapus dengan mudah jika daya listrik yang menghidupinya terputus. Oleh karena itu, NVRAM "dihidupi" oleh sebuah baterai (mirip bateraikalkulator atau jam) dengan bahan Litium dengan seri CR-2032. Sebuah baterai Litium CR-2032 dapat menghidupi NVRAM selama tiga hingga lima tahun. Jika daya dalam baterai habis, atau daya yang disuplainya terputus (akibat dicabut dari slotnya), maka semua konfigurasi akan dikembalikan ke kondisi standar, sesuai ketika BIOS tersebut diprogram oleh pabrikan. BIOS umumnya memberikan laporan CMOS Checksum Error atau NVRAM Checksum Error.



MACAM-MACAM BIOS

 

1. Award Software
1. Award Bios
2. Award Modular Bios
3. Award Medallion Bios
2. Phoenic Technologies
1. Phoenic Bios
2. Gabung Dengan Award menghasilkan Phoenic-Award Bios
3. American Megatrends Incorporated (AMI)
1. Ami Bios
2. Ami WinBios
4. Microid Research
para Oem (Original Equipment Manufactured) Seperti Hp/Compacq,IBM/Lenovo, Dell Computer ,Dan Oem-oem lainnya

MASALAH BIOS

Gejala : Hati-hati dalam Update Bios, ketika meng-Update anda keliru memilih versi Bios, PC jadi tidak jalan bahkan anda tidak dapat masuk ke BIOS.

Solusi : Biasanya Update tidak dapat dibatalkan, hanya jenis Motherboard tertentu yang memiliki backup BIOS pada Chip-nya, Disitu tersimpan jenis asli BIOS yang tidak dapat dihapus, untuk dapat merestore-nya anda tinggal memindahkan Posisi Jumper khusus yang biasanya sudah ada petunjuk di buku manualnya. Kemudian hidupka PC dan tunggu 10 detik, BIOS yang asli telah di Restore, kembalikan Posisi Jumper pada posisi semula, dan PC siap dijalankan kembali. Jika Motherboard tidak memiliki pasilitas tersebut, Chip BIOS harus dikirim ke Produsen, Jenis BIOS dapat anda lihat di buku manualnya. Berhati-hati dalam pemasangannya jangan sampai kaki IC BIOS patah atau terbalik Posisinya.

Gejala : CPU mengeluarkan suara Beep beberapa kali di speakernya dan tidak ada tampilan ke layar monitor, padahal monitor tidak bermasalah.

Solusi : Bunyi Beep menandakan adanya pesan kesalahan tertentu dari BIOS, Bunyi tersebut menunjukan jenis kesalahan apa yang terjadi pada PC, Biasanya kesalahan pada Memory yang tidak terdeteksi, VGA Card, yang tidak terpasang dengan baik, Processor bahkan kabel data Monitor pun bisa jadi penyebabnya. Silahkan anda periksa masalah tersebut.

Berikut Pesan kesalahan BIOS

Bunyi kesalahan BIOS biasanya tidak semua Motherboard menandakan kesalahan yang sama tergantung dari jenis BIOS nya.

[AMI BIOS]

Beep 1x : RAM/Memory tidak terpasang dengan Baik atau Rusak, Beep 6x : Kesalahan Gate A20 – Menunjukan Keyboard yang rusak atau IC Gate A20-nya sendiri, Beep 8x : Grapihic Card / VGA Card tidak terpasang dengan baik atau Rusak, Beep 11x : Checksum Error, periksa Batre Bios, dan ganti dengan yang baru.

[AWARD BIOS]

Beep 1x Panjang : RAM/Memory tidak terpasang dengan Baik atau Rusak, Beep 1x Panjang 2x Pendek : Kerusakan Pada Graphic Card (VGA), Periksa bisa juga Pemasangan pada slotnya tidak pas (kurang masuk), Beep 1x Panjang 3x Pendek : Keyboard rusak atau tidak terpasang. Beep Tidak terputus / bunyi terus menerus : RAM atau Graphic Card tidak terdeteksi.

Batrey CMOS Rusak / Lemah

Gejala : Muncul Pesan CMOS Checksum Vailure / Batrey Low, diakibatkan tegangna yang men-supply IC CMOS/BIOS tidak normal dikarenakan batrey lemah, sehingga settingan BIOS kembali ke Default-nya/setingan standar pabrik, dan konfigurasi Hardware harus di Set ulang.

Solusi : Segera Ganti Batrey nya

Gejala : CPU yang sering Hang?

Solusi : Ada beberapa faktor terjadi hanging diantaranya : Ada BadSector di Harddisk, Ada Virus, Ada masalah di Hardware seperti Memory Kotor/Rusak, MBoard Kotor/Rusak, Cooling Fan perputaran fan nya sudah lemah, Power Supply tidak stabil…..sebaiknya jangan dipaksakan untuk digunakan karena akan berakibat lebih fatal, silahkan hub: kami untuk dapat mengatasi masalah tersebut

Gejala : Komputer sering tampil blue screen apa penyebabnya?

Solusi :Pesan Blue Screen bisa disebabkan system windows ada yang rusak, Bisa dari Memory, Bisa dari hardisk, bisa dari komponen lainnya, tergantung pesan blue screen yang ditampilkan.

Gejala : Komputer jadi lebih lambat dari sebelumnya, padahal awalnya tidak begitu lambat

Solusi : Penyebab komputer anda prosesnya lambat ada beberapa faktor yaitu : Space hardisk terlalu penuh, terlalu banyak program / software yang memakan space harddisk dan memory, ada virus, harddisk badsector.

Phoenix BIOS
kode beep untuk PHOENIX BIOS
Beep
Error Message
Descriptions
1 Panjang, 2 Pendek
VGA Error
VGA tidak terdeteksii, atau tidak tertancap dengan benar pada slotnya.
Beep terus menerus
Memory Error
Masalah terdapa pada memory utama.
Beep keras pada saat kondisi jalan
CPU Overheating
Temperatur CPU terlalu tinggi.
1 panjang 3 pendek
Memory Video bad
VGA tak terdeteksi
Beep tingi-rendah berulang
CPU
CPU tidak terdeteksi atau tidak terpasang dengan benar.


lebih lengkap klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar